PEDOMAN-ONLINE.ID, Batam – Litbang Kompas merilis hasil survei terkini terkait elektabilitas capres-cawapres untuk Pilpres 2024. Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memimpin dengan 39,3%. Sementara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mendapatkan 16,7%, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan 15,3%.
Selain elektabilitas, survei juga menyoroti pemilih bimbang yang mencapai 28,7%. Meskipun pemilu tinggal dua bulan lagi, sejumlah responden belum memutuskan pilihan mereka. Dinamika pemilih bimbang menjadi fokus, menggambarkan kelompok yang belum memiliki ikatan ideologis dan emosional dengan pasangan calon.
“Diluar dinamika elektabilitas capres dan cawapres, survei juga menangkap dinamika pemilih bimbang yang kian meningkat,” ungkap Litbang Kompas.
Kelompok ini mayoritas berasal dari pemilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 dan sebagian besar adalah generasi tua.
Kelompok pemilih bimbang ini menjadi penentu di beberapa wilayah, terutama di Jawa Timur, di mana warga Nahdlatul Ulama (NU) memiliki kebimbangan tinggi. Pemilih bimbang dapat menjadi faktor penentu apakah pilpres akan berlangsung satu atau dua putaran.
Berikut hasil survei Litbang Kompas terkait perubahan penguasaan wilayah para capres berdasarkan nomor urut Pilpres 2024:
Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar
Agustus 2023
Jawa: 16,7% – DKI Jakarta: 42,5%; Banten: 23,3%; Jawa Barat: 27,2%; Jawa Tengah: 1,6%; DI Yogyakarta: 5,3%; Jawa Timur: 10,9%
Sumatera: 26,1%
Bali-Nusa Tenggara: 11%
Kalimantan: 16,3%
Sulawesi: 20,6%
Maluku-Papua: 31,4%
Desember 2023
Jawa: 15,6% – DKI Jakarta: 28,6%; Banten: 16,7%; Jawa Barat: 27,3%; Jawa Tengah: 4,1%; DI Yogyakarta: 10%; Jawa Timur: 10%
Sumatera: 23,0%
Bali-Nusa Tenggara: 6%
Kalimantan: 19,8%
Sulawesi: 16,7%
Maluku-Papua: 14%
Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming
Agustus 2023
Jawa: 28,8% – DKI Jakarta: 17,5%; Banten: 37%; Jawa Barat: 35,4%; Jawa Tengah: 19,6%; DI Yogyakarta: 26,3%; Jawa Timur: 28,2%
Sumatera: 32,7%
Bali-Nusa Tenggara: 36,6%
Kalimantan: 40,7%
Sulawesi: 37,1%
Maluku-Papua: 27,5%
Desember 2023
Jawa: 36,7% – DKI Jakarta: 26,8%; Banten: 50%; Jawa Barat: 38,1%; Jawa Tengah: 29,6%; DI Yogyakarta: 40%; Jawa Timur: 40,9%
Sumatera: 37,1%
Bali-Nusa Tenggara: 57,8%
Kalimantan: 42%
Sulawesi: 46,9%
Maluku-Papua: 42%
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD
Agustus 2023:
Jawa: 39,6% – DKI Jakarta: 25%; Banten: 30,1%; Jawa Barat: 26%; Jawa Tengah: 62%
DI Yogyakarta: 57,9%; Jawa Timur: 41,1%
Sumatera: 21,5%
Bali-Nusa Tenggara: 42,7%
Kalimantan: 26,7%
Sulawesi: 25,8%
Maluku-Papua: 35,3%
Desember 2023:
Jawa: 18,4% – DKI Jakarta: 19,6%; Banten: 11,1%; Jawa Barat: 8,2%; Jawa Tengah: 31,6%; DI Yogyakarta: 20%; Jawa Timur: 18,6%
Sumatera: 5,8%
Bali-Nusa Tenggara: 27,7%
Kalimantan: 8,6%
Sulawesi: 10,4%
Maluku-Papua: 18%
Discussion about this post