PEDOMAN-ONLINE.ID, Batam – Federasi Voli Korea Selatan (KOVO) tengah diguncang oleh skandal kecurangan yang mencoreng integritas pemungutan suara All Star V-League. Kali ini, nama Megawati Hangestri dari Indonesia tiba-tiba menghilang dari daftar hasil voting, menimbulkan kontroversi besar.
Dalam pernyataan resmi, KOVO mengakui adanya kecurangan dalam bentuk duplikasi akun, penggunaan akun curang, dan penggunaan program makro.
Meskipun demikian, federasi tersebut menegaskan bahwa nama-nama yang terpilih telah melalui penyaringan ketat dan merupakan hasil akhir yang sah.
“Kami mengkonfirmasi beberapa kasus kecurangan voting, namun kami memastikan bahwa hasil akhir tidak terpengaruh oleh kecurangan tersebut,” ujar pernyataan resmi KOVO.
Voting ini, yang seharusnya menjadi ajang demokratis untuk masyarakat Korea Selatan, menjadi sorotan karena beberapa pemain yang diunggulkan sebelumnya tidak masuk dalam daftar final. Sebaliknya, beberapa nama muncul karena diselamatkan oleh hasil akhir.
Aturan satu akun per nomor ponsel untuk warga Korea Selatan telah mengakibatkan beberapa pemain yang sebelumnya diunggulkan tidak masuk dalam daftar final.
Sebaliknya, beberapa nama muncul karena diselamatkan oleh hasil akhir, termasuk Megawati Hangestri yang akhirnya masuk dalam 12 nama yang dipilih oleh Komite Ahli KOVO.
Pemain IBK Industrial Bank Of Korea, asal Thailand, Pornpun Guedpard, yang sebelumnya terindikasi terdampak kecurangan, berhasil lolos dan keluar sebagai pemain terakhir yang terpilih. Sementara Ratu voli Korea Selatan, Kim Yeon-Koung, meraih suara terbanyak dengan 39.813 suara.
Penting untuk dicatat bahwa, meskipun kontroversial, baik Megawati Hangestri, Pornpun, maupun Kim Yeon-Koung akan bersama-sama berada dalam satu tim dalam acara V-Star.
Pertandingan eksibisi ini melibatkan 40 peserta yang dibagi menjadi dua tim putra dan dua tim putri. Laga V-Star dijadwalkan berlangsung pada 27 Januari 2023, di Samsan World Gymnasium, Incheon.
Discussion about this post