PEDOMAN-ONLINE.ID – Anies Baswedan, calon presiden (capres) nomor urut 01 menebar janji saat berkampanye di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (19/1/2024). Sejumlah isu di daerah menjadi hal yang turut disorotnya.
Antara lain, masalah pengangguran, praktik korupsi, ketersediaan air bersih, permasalahan lahan termasuk Rempang, kelangkaan solar, kerusakan jalan, dan upah guru yang belum mencapai Standar Upah Minimum.
Anies mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingginya tingkat pengangguran di Kepri, meskipun banyak investasi masuk ke daerah tersebut. Menurutnya, masalah ini muncul karena investasi yang cenderung padat modal, bukan padat karya, sehingga lapangan pekerjaan tidak berkembang seiring bertambahnya industri.
“Investasi yang kita harapkan adalah investasi padat karya agar dapat menambah lapangan pekerjaan,” ucap Anies saat berorasi di Komplek MTC, Nongsa, Kota Batam.
Selain itu, Anies menyoroti praktik-praktik korupsi di wilayah tersebut dan berkomitmen untuk memberikan peluang kerja kepada warga lokal, bukan kepada Tenaga Kerja Asing (TKA) ilegal.
“Kita ingin memberikan kesempatan kerja kepada warga kita, bukan TKA ilegal,” tegasnya.
Masalah air bersih di Kota Batam juga menjadi perhatian Anies. Ia mencatat bahwa ketersediaan air bersih yang tidak lancar dan bermasalah merupakan masalah yang harus segera diatasi.
Sebagai solusi, Anies berencana membangun instalasi penyulingan air untuk memastikan pasokan air bersih dan air minum yang memadai.
Di sektor perikanan, Anies menyoroti kesulitan yang dihadapi nelayan dalam melaut karena kelangkaan solar subsidi. Ia juga mengungkapkan adanya mafia pupuk dan solar, serta kerusakan jalan yang belum diperbaiki bertahun-tahun.
Pada aspek lahan, terutama di Rempang, Anies menjanjikan penyelesaian masalah lahan di Kota Batam. Ia menyatakan komitmennya untuk menghadirkan keadilan bagi masyarakat.
Anies juga mengecam rendahnya standar upah guru di Kota Batam yang belum mencapai upah minimum. Ia mendesak pemerintah untuk mengawasi dan memberikan sanksi bagi yang memberikan upah di bawah standar.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga membagikan pengalaman kampanye yang penuh tantangan, termasuk pencabutan izin dan penyebaran fitnah. Namun, Anies memandang tantangan tersebut sebagai bukti bahwa perubahan diinginkan dan diperlukan.
Pada akhirnya, Anies mengajak masyarakat Kepri untuk bersama-sama menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan tersebut. Ia menegaskan bahwa perubahan yang diinginkan harus melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan diharapkan agar melalui dialog dan forum debat, keputusan yang diambil dapat mencerminkan aspirasi rakyat untuk membangun Indonesia yang lebih adil.
Discussion about this post