PEDOMAN-ONLINE.ID – Pemerintah berencana menaikkan cukai rokok secara rata-rata sebesar 10% pada tahun 2024 mendatang. Namun, perlu dicatat bahwa kenaikan ini bersifat rata-rata dan tidak merata di semua jenis rokok. Besar kecilnya kenaikan nilai cukai akan bervariasi tergantung pada jenis rokok tersebut.
Nirwala Dwi Heryanto, Direktur Komunikasi & Bimbingan Pengguna Jasa Dirjen Bea dan Cukai Kemenkeu, menjelaskan bahwa rokok yang menyerap banyak tenaga kerja atau padat karya akan mendapatkan perlakuan berbeda dengan nilai cukai yang lebih rendah.
“Untuk menjamin playing field dengan adil, tentu dibedakan jenis rokok seperti Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Kretek Mesin (SKM), dan Sigaret Putih Mesin (SPM). Tarifnya tidak merata 10%, tapi yang menyerap tenaga kerja tinggi seperti SKT tarifnya paling rendah naik sekitar 5%, yang lain bisa 12% seperti SKM,” katanya dilansir CNBC Indonesia pada Sabtu (31/12/2023).
Aturan kenaikan cukai ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 191 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.010/2021 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris.
Berikut adalah rincian harga cukai rokok untuk tahun 2024 mendatang, sesuai dengan aturan tersebut:
SKM (Sigaret Kretek Mesin)
SKM Golongan I: Harga Jual eceran per batang paling rendah Rp 2.260,00, tarif cukai Rp 1.231,00
SKM Golongan II: Harga Jual eceran per batang paling rendah Rp 1.380,00, tarif cukai Rp 746,00
SPM (Sigaret Putih Mesin)
SPM Golongan I: Harga Jual eceran per batang paling rendah Rp 2.380,00, tarif cukai Rp 1.336,00
SPM Golongan II: Harga Jual eceran per batang paling rendah Rp 1.465,00, tarif cukai Rp 794,00
SKT atau SPT (Sigaret Kretek Tangan atau Sigaret Putih Tangan)
SKT atau SPT Golongan I: Lebih dari Rp 1.980,00, tarif cukai Rp 483,00
SKT atau SPT Golongan I Paling rendah: Rp 1.375,00 sampai dengan Rp 1.980,00, tarif cukai Rp 378
SKT atau SPT Golongan II Paling rendah: Rp 865,00, tarif cukai Rp 223,00
SKT atau SPT Golongan III Paling rendah: Rp 725,00, tarif cukai Rp 122,00
SKTF atau SPT (Sigaret Kretek Tangan Filter atau Sigaret Putih Tangan Filter)
Tanpa Golongan: Paling rendah Rp 2.260,00, tarif cukai Rp 1.231,00
KLM (Sigaret Kelembak Kemenyan)
KLM Golongan I Paling rendah: Rp 950,00, tarif cukai Rp 483,00
KLM Golongan II Paling rendah: Rp 200,00, tarif cukai Rp 25,00
TIS (Tembakau Iris) Tanpa Golongan
Lebih dari Rp 275,00, tarif cukai Rp 30,00
Lebih dari Rp 180,00 sampai dengan Rp 275,00, tarif cukai Rp 25,00
Paling rendah Rp 55,00 sampai dengan Rp 180,00, tarif cukai Rp 10,00
KLB (Rokok Daun atau Klobot)
Paling rendah Rp 290,00, tarif cukai Rp 30,00
CRT (Cerutu)
Lebih dari Rp 198.000,00, tarif cukai Rp 110.000,00
Lebih dari Rp 55.000,00 sampai dengan Rp 198.000,00, tarif cukai Rp 22.000,00
Lebih dari Rp 22.000,00 sampai dengan Rp 55.000,00, tarif cukai Rp 11.000,00
Lebih dari Rp 5.500,00 sampai dengan 22.000,00, tarif cukai Rp 1.320,00
Paling rendah Rp 495,00 sampai dengan Rp 5.500,00, tarif cukai Rp 275,00
Discussion about this post