PEDOMAN-ONLINE.ID, Gaza – Sebuah video penyerahan diri pejuang Hamas di Gaza beredar di lini masa. Dalam video yang disebarkan pasukan Israel (IDF) disebutkan, sejumlah pejuang Hamas berhasil mereka tangkap di Gaza Utara.
Pasukan Israel mengklaim sejumlah anggota kelompok perjuangan Palestina Hamas di Gaza menyerah.
Dalam video itu disebutkan, peristiwa penyerahan itu terjadi pada 7 Desember di Beit Lahia, Gaza utara.
Klaim Israel: Mereka Pejuang Hamas
Israel mengklaim bahwa pria-pria tersebut adalah pejuang Hamas yang menyerah. Di video yang beredar menampilkan salah satu pria hampir telanjang berjalan menuju tentara sambil membawa senapan Kalashnikov di atas kepalanya.
Namun konyolnya, ada lagi video lain menunjukkan adegan yang sama. Bedanya dalam video ke dua, pria tersebut memegang senjata di tangan kanannya.
Analisis video yang berdampingan menunjukkan bahwa adegan penyerahan diri ini kemungkinan disusun beberapa kali. Ini menimbulkan kecurigaan bahwa pasukan Israel mungkin menggunakan warga sipil Palestina yang ditangkap untuk membuat video rekayasa ini.
Pria yang terlihat menyerah dengan senjata diidentifikasi sebagai Munir Qeshta al-Masry. Dia, warga Palestina dan pemilik toko aluminium di Beit Lahia, yang tidak memiliki kaitan dengan gerakan Hamas.
Banyak pria lain yang tertangkap dalam rekaman tersebut juga diidentifikasi sebagai warga sipil. Termasuk seorang reporter Al-Araby Al-Jadeed, Diaa al-Kahlout, beserta saudara laki-lakinya dan kerabat lainnya.
Media tersebut kehilangan kontak dengan Kahlout setelah penculikannya. Keluarganya menggambarkan kejadian bahwa orang-orang tersebut dibawa pergi, ditelanjangi, dan dipukuli oleh pasukan Israel.
Tudingan Video Rekayasa Israel
Gambar dan foto yang beredar memicu pertanyaan serta asumsi bahwa Israel sengaja membuat video tersebut untuk tujuan tertentu.
Sejumlah warganet menyuarakan keraguan mereka terhadap kebenaran video tersebut. Salah satu warganet menyoroti pernyataan Hamas yang menyebutkan bahwa individu tersebut adalah warga sipil.
Seorang warganet mengecam skenario yang diduga diciptakan oleh Israel. Dalam komentarnya, dia menyatakan bahwa pasukan Zionis hanya mampu menghancurkan Gaza dan melakukan genosida. Dia meragukan tujuan militer Israel, menyebut upaya membuat penyerahan palsu dari Hamas dengan melibatkan warga sipil.
Pakar propaganda dan manipulasi teknologi dari Universitas Texas, Samuel Wooley, mengakui bahwa penggunaan video untuk memanipulasi opini publik bukanlah hal baru dalam konteks perang.
Wooley menekankan bahwa gambar bisa dipalsukan dengan berbagai cara, termasuk melalui kecerdasan buatan dan alat komputasi.
Wooley tidak merinci secara spesifik mengenai video Israel. Dia menegaskan bahwa ada peningkatan signifikan dalam kualitas video yang dimanipulasi, memungkinkan produksi video yang lebih canggih dan dapat dipercaya.
Tanggapan Hamas
Izzat al-Rishq, anggota Biro Politik Hamas, menanggapi dengan menegaskan bahwa anggota perlawanan Hamas tidak menyerah. Video ini hanyalah bagian dari upaya propaganda yang dibuat oleh penjajah untuk menciptakan narasi kemenangan.
Video rekayasa ini muncul di tengah kesadaran media Israel tentang kerugian yang signifikan yang diderita oleh pasukan Israel selama kampanye darat di Gaza.
Konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas terus berlanjut, dengan dampak kemanusiaan yang semakin memprihatinkan. Hingga kini, nyaris 18.000 jiwa warga Palestina dilaporkan meninggal akibat serangan Israel.
Discussion about this post