PEDOMAN-ONLINE.ID – Penipuan melalui WhatsApp semakin beragam, khususnya dengan modus undangan yang berisi file (.apk). Hal ini patut diwaspadai oleh penggunanya.
Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, mengungkapkan bahwa para penipu menciptakan akun rekening dengan identitas orang lain, meningkatkan risiko pencurian uang korban.
Setelah rekening dibuat, individu yang terlibat akan menerima pembayaran dan rekening tersebut akan berpindah ke tangan penipu.
“Di lapangan, mereka memanfaatkan orang lain untuk mendaftar, setelah itu memberi upah dan mengambil alih akun bank,” jelas Semuel dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis (25/1/2024).
Berikut beberapa modus penipuan yang perlu diwaspadai:
Tawaran Menggiurkan:
Penipuan seringkali disertai dengan tawaran yang terlalu menggiurkan, seperti harga ponsel yang jauh di bawah harga pasar. Semuel menekankan agar masyarakat tidak terkecoh oleh tawaran yang tidak masuk akal.
Telepon, Chat, atau SMS Tidak Jelas:
Pesan tidak jelas dari orang yang tidak dikenal, baik melalui telepon, WhatsApp, atau SMS, merupakan ciri kedua penipuan. Contohnya adalah undangan dari orang yang tidak dikenal, yang seringkali menipu keingintahuan masyarakat dengan mengandalkan “klik” tanpa pertimbangan.
Penipuan Social Engineering:
Modus terakhir melibatkan social engineering, di mana para penipu menggunakan kelemahan korbannya untuk melakukan kejahatannya. Mereka memanfaatkan kelemahan psikologis atau informasi pribadi untuk menjalankan skema penipuan.
Semuel mengingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap tawaran yang terlalu menggiurkan, pesan dari sumber yang tidak jelas, dan upaya penipuan melalui manipulasi sosial.
Discussion about this post