PEDOMAN-ONLINE.ID – Ilmuwan dari Universitas Oxford saat ini sedang melakukan evaluasi terhadap potensi penggunaan teknologi yang digunakan dalam vaksin Covid-19 untuk melindungi manusia dari virus Nipah.
Kantor Berita Jerman (dpa) melaporkan jika uji klinis ini sukses, vaksin yang sedang dikembangkan dapat menjadi yang pertama untuk melawan penyakit Nipah.
Dalam seminggu terakhir, sejumlah individu telah menerima suntikan sebagai bagian dari uji klinis pertama vaksin baru di Universitas Oxford.
Profesor Dame Sarah Gilbert, pengembang vaksin Covid-19, menyatakan bahwa penelitian terhadap vaksin Nipah telah dimulai sejak tahun 2017 dan sempat dihentikan selama masa krisis Covid-19.
Wabah Nipah sering terjadi di Asia Selatan, dan virus ini dapat berakibat fatal. Penularannya bisa melalui hewan seperti kelelawar atau babi, makanan yang terkontaminasi, dan juga melalui transmisi langsung dari manusia ke manusia.
Meskipun telah diidentifikasi sekitar 25 tahun yang lalu, belum ada vaksin yang tersedia untuk membantu mengatasi wabah virus Nipah.
Vaksin terbaru yang disebut ChAdOx1 NipahB memiliki potensi menjadi vaksin pertama jika dapat memenuhi standar keamanan dan kemanjuran yang diharapkan.
Sebanyak 51 partisipan berusia 18 hingga 55 tahun direncanakan akan terlibat dalam uji klinis ini, dan proyek ini dijadwalkan berlangsung selama 18 bulan. Uji coba berikutnya diharapkan akan dilakukan di negara-negara yang rentan terhadap virus Nipah.
Discussion about this post