PEDOMAN-ONLINE.ID, Bukittinggi – Erupsi Gunung Marapi yang berlangsung selama satu pekan ini masih menjadi ancaman bagi masyarakat Sumatra Barat. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan himbauan terkait potensi terjadinya banjir bandang atau di Sumatera Barat disebut galodo akibat aktivitas erupsi gunung tersebut.
Petugas Pos Pengamatan Gunungapi Marapi, Ahmad Rifandi, melaporkan bahwa erupsi Gunung Marapi masih berlanjut. Tinggi kolom letusan mencapai kurang lebih 400 meter di atas puncak. Letusan terakhir terjadi pada Senin (11/12/2023) pagi. Ditandai dengan kolom abu berwarna kelabu dan intensitas tebal ke arah utara.
Rifandi menjelaskan bahwa aktivitas erupsi ini memunculkan potensi bencana banjir bandang, terutama bagi masyarakat yang bermukim di daerah aliran sungai yang berhulu dari Gunungapi Marapi.
“Kepada masyarakat yang bermukim di aliran sungai di tingkatkan kewaspadaan terhadap air bah dan banjir bandang terutama sungai yang berhulu dari Gunungapi Marapi,” ujar Ahmad Rifandi seperti dikutip bisnis.com, Selasa (12/12/2023).

Pada Selasa (5/12/2023) malam pekan lalu, banjir bandang melanda daerah Pariangan, Kabupaten Tanah Datar. Daerah ini merupakan salah satu wilayah aliran sungai dari Gunungapi Marapi. Banjir bandang tersebut menyebabkan kerusakan pada jembatan penghubung dan bangunan tempat pemandian air panas di Masjid Ishlah.
Salah seorang warga, Suryani, mengungkapkan bahwa bencana banjir bandang ini merupakan yang pertama kali terjadi di desa tersebut sepanjang dia tinggal di sana. Dia menduga hubungan langsung antara banjir bandang dan erupsi Gunung Marapi, karena air sungai berasal dari Gunung Marapi.
“Hulu sungai berada di Gunung Marapi,” tegasnya.
Suryani menceritakan bahwa suara gemuruh dari sungai terdengar tiba-tiba. Padahal hujan pada malam itu tidak begitu lebat. Awalnya, warga menduga itu adalah banjir lahar dingin. Namun setelah pemeriksaan lebih lanjut, mereka menyimpulkan bahwa itu adalah banjir bandang.
Sementara PVMBG dan petugas terus memantau aktivitas Gunung Marapi. Warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi terkini terkait kondisi cuaca dan potensi bencana.
Discussion about this post