PEDOMAN-ONLINE.ID – Copernicus Climate Change Service (COPERNICUS) Uni Eropa (UE) mengumumkan bahwa tahun 2023 telah mencetak rekor sebagai tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah, melampaui rekor sebelumnya pada tahun 2016.
Keputusan ini diambil setelah enam bulan cuaca luar biasa berturut-turut, termasuk November lalu. Samantha Burgess, Wakil Kepala Layanan COPERNICUS, menyatakan bahwa situasi ini menambah tekanan pada pembicaraan perubahan iklim di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau COP28 yang sedang berlangsung di Qatar.
Bulan November sendiri mencatat suhu yang memecahkan rekor dibandingkan bulan sebelumnya, mendorong suhu rata-rata global pada tahun 2023 menjadi 1,46 derajat Celcius lebih hangat dibandingkan suhu pra-industri.
Burgess menekankan bahwa peringatan sebelumnya telah muncul, menunjukkan bahwa tahun ini memiliki potensi untuk menggeser rekor tahun terpanas pada tahun 2016, terutama setelah melampauinya pada bulan September dan Oktober lalu.
“Pada bulan November, kami melihat dua hari dengan suhu dua derajat Celcius lebih hangat dibandingkan tingkat pra-industri. Ini merupakan catatan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Burgess dikutip dari AFP, Kamis (7/12/2023).
Pengumuman rekor ini terjadi di tengah perundingan COP28 di Dubai, di mana hampir 200 negara membahas rancangan akhir perjanjian sebagai tanggapan terhadap kemajuan dalam membatasi pemanasan global.
COPERNICUS juga meramalkan serangkaian peristiwa cuaca ekstrem yang merusak pada tahun 2023, terkait dengan peningkatan emisi karbon global. Data menunjukkan bahwa suhu 11 bulan pertama tahun ini lebih hangat 0,13 derajat Celcius dibandingkan dengan tahun 2016, yang sebelumnya dianggap sebagai tahun terpanas.
Para ilmuwan, dengan merujuk pada data inti es dan batang pohon, bahkan memperingatkan bahwa tahun ini bisa menjadi tahun terpanas dalam lebih dari 100.000 tahun terakhir. Mereka juga menyoroti 26 elemen penting bumi yang menghadapi risiko serius, termasuk laju pencairan lapisan es yang dapat memicu bencana dengan efek domino yang tak terelakkan.
Discussion about this post