Bandar Seri Begawan – Brunei Darussalam menghadapi masalah kekurangan 800 hingga 1.000 perawat, yang terbukti selama pandemi COVID-19, kata Menteri Kesehatan Mohd Isham.
Menurut media lokal pada Minggu (21/5/2023), Isham menyatakan bahwa dunia dapat menghadapi perkiraan kekurangan 13 juta perawat pada tahun 2030 jika tidak ada tindakan yang diambil sekarang.
Mengutip Xinhua, Mohd Isham menjelaskan bahwa pandemi dan kurangnya pendanaan secara sistematis adalah beberapa alasan utama yang menyebabkan kekurangan perawat dan bidan.
“Ini mungkin terdengar tidak terbayangkan, tetapi pada suatu waktu, kekurangan perawat dan bidan bisa menjadi krisis yang lebih parah daripada epidemi itu sendiri,” ujarnya.
Isham menyatakan bahwa sejarah baru-baru ini menunjukkan bahwa perawat dan bidan di Brunei telah bekerja di bawah tekanan yang tinggi.
Discussion about this post