PEDOMAN-ONLINE.ID – Warga Australia ‘merayakan’ usulan undang-undang baru yang akan memberikan hak kepada pekerja untuk mengabaikan panggilan dan pesan dari atasan mereka di luar jam kerja.
‘Hak untuk tidak menghubungi’ merupakan bagian dari perubahan undang-undang hubungan industrial yang diusulkan oleh Pemerintah Federal berdasarkan rancangan undang-undang (RUU) yang diajukan di Parlemen.
RUU tersebut telah disahkan oleh Senat kemarin, namun masih perlu dibawa kembali ke Dewan Perwakilan Rakyat untuk dilakukan pemungutan suara guna mendapatkan persetujuan atas beberapa amandemen.
Warga Sydney, Colvin Macpherson, menggambarkan proposal tersebut sebagai ide yang bagus.
“Kita semua butuh istirahat. Kita semua harus bisa ‘mematikan’ dan tidak diganggu oleh email dan panggilan telepon di tengah malam,” katanya dilansir Reuters, Jumat (9/2/2024).
Pandangan serupa juga disampaikan warga Sydney lainnya, Ivan Karajas.
“Secara umum, menurut saya gagasan bahwa Anda bisa ‘mematikan’ (alat komunikasi) ketika Anda selesai bekerja, berada di rumah melakukan bisnis sendiri di akhir pekan, atau ketika Anda sedang berlibur, adalah tepat dan masuk akal,” ujarnya.
Undang-undang serupa, yang memberikan hak kepada pekerja untuk mematikan perangkat mereka, telah diterapkan di Perancis, Jerman, dan negara-negara lain di Uni Eropa.
Namun beberapa kamar dagang Australia dalam pernyataan bersama mendesak Senat untuk secara hati-hati mempertimbangkan kembali implikasi undang-undang yang mereka gambarkan sebagai ‘tergesa-gesa dan cacat’.
“Teknologi modern memberikan fleksibilitas pada tenaga kerja, dan banyak pekerja tidak perlu lagi berada di meja sepanjang jam kerja.
“Kita tidak bisa membiarkan undang-undang hubungan industrial mempersulit pemilik usaha yang bekerja keras untuk menghasilkan kekayaan yang kita nikmati sebagai sebuah bangsa,” kata pernyataan itu.
Discussion about this post